![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtptlHiPwfZhfFeo93Cxb8MrVFyocvjzR3MRvLlfLUqKgBfcWUFx6U_xnxyl5OSVKVKNrEnTFRJGsCte_f3uHh2psSkgLuQHnxYLprv9njVWP92iHj-1Vch5qGFh3Vyrfrl2fgpD5N1AMi/s1600/IMG_20160321_163942.jpg)
Jembatan perlintasan dua desa dibangunan pada tahun 2005, dengan biaya swadaya masyarakat, akan tetapi sering waktu jembatan tersebut mulai rapuh karena terbuat dari bambu dan akibat sering digunakan untuk mengangkat beban berat seperti mengangkat padi dan kendaraan bermotor, sehingga kini badan jembatan mulai rapuh bahkan ada yang telah rusak berat, bambu patah membuat badan jembatan berlubang. Masyarakat berharap jembatan tersebut di perbaiki dengan menggunakan cor beton (Jembatan COOR BETON), karena jembatan bambu sudah kurang layak dijaman modern seperti sekarang ini.
“Masyarakat berharap agar Pemda Kab. Karawang memperbaiki jembatan penghubung dua desa ini, dengan jembatan terbuat dari coor beton, karena jembatan bambu sudah kurang layak lagi untuk dilintasi ratusan warga yang melintas dan mengangkut hasil panen dengan menggunakan kendaraan roda dua”ujar Namin Ketua Kelompok Perikanan Kecamatan Tirta Jaya.
Sementara itu Tokoh masyarakat Desa Srikamulyan , H. Kartim, mengatakan”Selain masih bambu jembatan yang menjadi perlintasan warga dua desa, terbuat telah rusak, bagian badan jembatan banyak bambu yang telah patah dan rapuh, sehingga warga kawatir jembatan tersebut akan roboh dan terbenam dikali yang deras dibawah jembatan”ungkapnya.
Mandor Sanib, warga Desa Srikamulya sangat berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, untuk memperbaiki jembatan yang telah rusak dan sangat membahayakan bagi warga yang melintas di jembatan penghubung tersebut. “Saya berharap Bupati Karawang untuk memperbaiki jembatan Penghubung dua desa dengan menggunakan Coor Beton, karena jembatan tersebut sangat vital bai warga masyarakat yang melintas untuk mengankut hasil panen atau kerumah sanak keluarga yang berada di sebrang jembatan”Tandas Mandor Sanib. (JK)